BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Bahan kimia yang berbahaya
adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan pada manusia
atau mahluk hidup lainnya atau bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan
manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena
tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Dan keracunan
didefinisikan sebagai keadaan sakit yang
ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung
mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati, ginjal dan lainnya.
Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung
sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan
efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang. Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan
atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh
tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu
seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut
berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek
kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat
melewati urine, saluran
pencernaan, sel efitel dan keringat.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Definisi bahan kimia
berbahaya !
2.
Kategori bahan kimia
berbahaya !
3.
Masuknya bahan kimia ke
tubuh !
4.
Tingkat bahaya kimia !
5.
Klasifikasi bahan kimia
berbahaya !
6.
Cara pengendalian bahan
kimia !
C.
TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk :
1.
Mengetahui dan memahami tentang bahaya
bahan kimia.
2.
Mengetahui dan memahami langkah diagnosis penyakit akibat bahan
kimia.
3.
Mengetahui dan memahami manaterial dalam usaha-usaha pengendalian.
D.
Metode
Metode
yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah pencarian (browsing)
internet.
Dan di
buku.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Bahan kimia yang berbahaya
adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan pada manusia
atau mahluk hidup lainnya atau bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan
manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena
tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Dan keracunan
didefinisikan sebagai keadaan sakit yang
ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung
mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati, ginjal dan lainnya.
Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung
sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan
efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang. Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan
atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh
tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu
seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut
berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek
kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh
dapat melewati urine, saluran
pencernaan, sel efitel dan keringat.
Gambar : 1
1)
Pengertian Bahan Kimia
Berbahaya
Bahan Berbahaya dan
Beracun adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap,
gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran,
ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan
gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut
atau meyebabkan kerusakan pada barang-barang. 3
macam bahan kimia dalam kelompok besar :
a)
Industri Kimia, yaitu
industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan kimia, diantaranya industri
pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat , deterjen, dan
lain-lain. Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang ditandai
dengan penggunaan proses-proses yang bertalian dengan perubahan kimiawi atau
fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian kimiawi dan
komposisi suatu zat.
b)
Industri Pengguna Bahan
Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan pembantu
proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas, pelapisan listrik,
pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain.
c)
Laboratorium, yaitu tempat
kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan pengembangan serta pendidikan. Kegiatan
laboratorium banyak dipunyai oleh industri, lembaga penelitian dan
pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruan tinggi.
Bahan kimia berbahaya
diklasifikasikan di bagi menjadi berapa golongan :
1. Bahan
Kimia Beracun (Toxic)
2. Bahan
Kimia Korosif (Corrosive)
3. Bahan
Kimia Mudah Terbakar (Flammable)
4. Bahan
Kimia Peledak (Explosive)
5. Bahan
Kimia Oksidator (Oxidation)
6. Bahan
Kimia Reaktif Terhadap Air(Water Sensitive Substances)
7. Bahan
Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)
8. Gas
Bertekanan (Compressed Gases)
9. Bahan
Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)
Dan adapun Bahan-bahan beracun dalam industri dapat digolongkan
dalam beberapa golongan yaitu:
a. Senyawa logam dan metaloid
b. Bahan pelarut
c. Gas-gas beracun
d. Bahan karsinogenik
e. Pestisida
a. Senyawa logam dan metaloid
b. Bahan pelarut
c. Gas-gas beracun
d. Bahan karsinogenik
e. Pestisida
B.
KATEGORI BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Terdapat dua kategori
berbahaya bahan kimia yang berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan
manusia, yakni bahaya fisik dan bahaya terhadap kesehatan (health hazard).
a.
Bahaya Fisik
Bahaya
fisik merupakan bqahan kimia yang dapat menyebabkan peledakan, kebakaran,
karena reaksi kimia yang hebat. Contoh defenisi bahaya fisik tersebut dapat
dilihat pada table 4 di bawah :
Table 4, bahaya fisik
SIFAT
|
DEFISI
|
CONTOH BAHAN KIMIA
|
Beban kimia mudah meledak
|
Dapat meledak pada suhu dan tekanan tinggi
|
Nitrogliserin TNT
|
Bahaya kebakaran (fire hazand)
-
Pyrophorics
|
Dapat menyala spontan pada suhu kurang dari 54 oc
|
Diborane
|
-
Mudah terbakar
(flammable)
|
Dapat menyala pada suhu di bawah 38 oc
|
CO, Taluen
|
-
Pembakaran
(combustible)
|
dapat menyala pada suhu 38 oc atau lebih
|
Cycloheksana
|
- Oxidiser
|
dapat menyebabkan atau menunjang kebakaran pada zat kimia lain.
|
H2O2
|
Bahan kimia reaktif
-
Reaktif air (water
reactive)
|
Dapat menimbulkan gas yang mudah terbakar/ beracun bila kontak
dengan air
|
Li, Na, K, Na2o2
|
-
Reaktif asam (acid
reaktive)
|
Dapat menimbulkan gas yang mudah terbakar/ beracun bila kontak
dengan asam
|
Kclo3,KMnO4
|
b.
Bahaya Terhadap Kesehatan
Bahaya kesehatan (health hazard),
merupakan bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit atau luka jika dihirup,
ditelan, atau sentuh. Beberapa dampak penyakit atas bahan kimia tersebut lihat
pada table 5 di bawah :
Table 5. Bahaya terhadap kesehatan
SIFAT/DAMPAK PENYAKIT
|
CONTOH BAHAN KIMIA
|
Penyebab iritasi
|
Gas SO2
|
Korosif
|
Fenol, AsamSulfat, Asam Kromat, Asam
Klorida, Natrium Hidroksida.
|
Penybab alergi
|
Nikel, Asam Format
|
Menyerang organ tubuh yang spesifik
|
Tetrakloretan, Silikat.
|
Penyebab gangguan reproduksi
|
PCB, pb
|
Penyebab kanker (carcinoges)
|
Nikotin
|
C.
MASUKNYA BAHAN KIMIA KE TUBUH
Masuknya zat kimia kedalam tubuh bisa melalui 3 jalan yakni
melalui saluran pencernaan (tertelan), melalui kulit (kontak dengan kulit), dan
melalui saluran pernafasan (terhirup).
a.
Melalui Saluran Pencernaan
Apabila
suatu zat kimia tertelan, maka akan mengakibatkan kerusakan pada setiap bagian
dari saluran perncernaa. Misalkan zat korosif tertelan, mengakibatkan mulut,
kerongkongan dan lambung terbakar. Zat kimia tertentu lainnya yang tertelan
mengakibatkan kerusakan pada organ tertentu (target organ ), missal CC14 akan
merusak hati bila tertelan.
Makanan
maupun minuman dapat tercemar (terkontaminasi) oleh zat kimia yang menyebar di
udara. Zat kimia dapat pula menempel pada makanan jika tidak mecuci tangan
sebelum makan. Zat kimia dapat tertelan pula ketika minum, dan merokok. Untuk
menghindarinya, perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : cuci tangan
sebelum menyentuh mulut, merokok, minum : makan dan merokok sebaiknya di tempat
tertentu yang telah disediakan ; serta makanan dan minuman tidak diletakkan di
tempat terbuka agar tidak terkontaminasi.
b.
Melalui Kulit (Skin Contact and Absorbtion)
Jika kulit tersentuh oleh zat kimia, maka
zat kimia tersebut akan merusak kulit, diserap, atau kedua-duanya. Bentuk
kerusakan kulit berupa bercak-bercak, bintik-bintik kemerahan, dan luka bakar
atau dermatitis. Tidak semua zat kimia dapat diserap kulit. Ada beberapa zat
kimia pelarut yang dapat diserap dengan mudah oleh kulit. Banyak pula zat kimia
pestisida tidak diserap oleh kulit. Oleh karena itu, tenaga kerja yang terpapar
oleh zat kimia yang mudah diserap kulit diharuskan menggunakan alat pelindung
diri (APD) yang sesuai dan lengkap.
Gambar:2
c.
Melalui Pernafasan
Lebih kurang 90% dari semua keracunan
bahan kimia yang terjadi di industry disebabkan oleh penghirupan (inhalasi) zat
kimia di tempat kerja. Air borne yang terkontaminasi (gas, uap,fume, dan debu)
menyebkan tenaga kerja menghirup beberapa zat kimia yang berbahaya. Zat kimia
yang terhirup masuk melalui paru ke aliran darah selanjutnya menuju pada target
organ. Contoh gas CO akan mengikat Hb yang menyebabkan suplai oksigen ke
jaringan tubuh terganggu. Target organ gas CO adalah otak dan jantung.
D.
TINGKAT BAHAYA ZAT KIMIA
Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya suatu zat
kimia, antara lain:
Toksisitas
Dosis, dan
Respons individu
Toksisitas merupakan
tingkat daya racun dari suatu zat kimia. Contoh tingkat daya racun dari suatu
zat kimia dengan skala antara 0 (tidak toksik) sampai dengan 4 (sangat toksik)
lihat pada table 6 dibawah ini :
Table 6. tingkat toksisitas
CONTOH
|
TOKSISITAS
|
BAHAYA
|
Air
|
0 (tidak toksit)
|
Tidak berbahaya
|
Hexyleter
|
1 (toksik rendah)
|
Iritasi pada kulit
|
Bhylacrylate
|
2-3 (toksik sedang)
|
Uap menyebabkan iritasi pada mata dan system pernafasan, cairan
dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata
|
pentachlorophend
|
4 (toksik tinggi)
|
Pernafasan kronis dapat mengakibatkan kerusakn pada hati
|
Beberapa istilah yang digunakan pada
table peringatan, adalah :
PERHATIAN
(WARNING) : Uap dapat menurunkan kadar oksigen yang tersedia untuk pernafasan.
PERINGATAN
(CAUTION) : dapat mengakibatkan reaksi alergi pada saluran pernafasan.
BAHAYA
(DANGER) : Dapat mematikan jika
dihirup ; berbahaya jika tertelan atau jika diserap kulit.
E.
KLASIFIKASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA
1.
Bahan Kimia Mudah Meledak
Semua
bahan atau benda yang dapat menghasilkan efek ledakan, termasuk bahan yang
dalam campuran tertentu atau jika mengalami pemanasan, gesekan, tekanan dapat
mengakibatkan peledakan.
a. Debu ekspiosif :
Debu karbo pada industry batu bara
Zat warna (diazo) pada pabrik zat warna
Mg pada pabrik baja.
b. Campuran eksplosif
Industry : bahan
diproduksi/digunakan
Peledak : NH4 NO3,
dan TNT
Amunisi : campuran
Industry gas : asitilin, dan
H2 O2
Mercon : Na NO3,
KclO, dan karbon.
Korek api : Kclo3, dan
sulfur
Zat warna : Azo, diazo
2.
Zat Kimia Gas-Gas
Terdiri
dari :
a.
Zat padat mudah terbakar :
Sulfur
Phosphor
Hibrida logam
Kapas
Debu yang mudah terbakar
b.
Zat cair mudah terbakar :
Industry cat :
petroleum eter, alcohol, aseton, ester, heksan, dan metal-isobutil keton.
Industry kertas :
Karbon disulfide.
Industry alcohol :
Alcohol, methanol.
Pengolahan minyak : bensin,
benzene, dan toluene
Industry obat :
aseton, eter, dan alcohol
Lab. Kimia :
hamper semua pelarut organic
c.
Gas mudah terbakar
Gas alam :
sebagai bahan bakar
Hydrogen asitilin :
untuk pengelasan
Etilin oksida :
untuk sterilisasi
d.
Bahan Oksidator
Oksidator organic : MnO4,
H2O2, CrO7, ClO3, IO3, dan S2O8.
Peroksida organic :
bnzil peroksida, dan asetil peroksida.
3.
Cairan
Yang Mudah Menyala (Flammable Gas)
Cairan
yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan.
Cairan
yang mempunyai titik penyalaan kurang dari 61 o C.
Uap
dari bahan yang termasuk kelas ini dapat mengakibatkan pingsan
bahkan kematian.
Contoh : Yang mudah
menyala (flammable solids)
Bahan padat yang mudah menyala (petrol,
acetone, benzene, butanol, chlorobenzene, 2 chloropropene ethanol, carbon
disuliphide, di-iso-propylane.
4.
Bahan Kimia Reaktif
a.
Reaktif terhadap air :
Alkali dan alkali tanah (Li, Na,K, dan Ca)
Logam halide anhidrat (AlBr3)
Logam oksida nitrat (NaO)
Oksida nonlogam halide (sulfuril klorida)
b.
Reaktif terhadap asam :
KClO3
KmnO4
K2Cr2O
5.
Bahan Kimia Beracun
a.
Logam/metalloid
Pb :
keracunan/gangguan syaraf, ginjal, dan darah
Hg :
keracunan/gangguan syaraf, dan ginjal
Cd :
keracunan/gangguan hati, ginjal, dan darah
Cr : kanker
As :
iritasi, dan kanker.
Phospor :
keracunan/gangguan metabolism dan perut.
b.
Pelarut
HC alifatik :
pusing, dan koma
HC terhalogenasi :
keracunan/gangguan hati dan ginjal
Alcohol :
keracunan/ganggunan penglihatan, koma, dan syaraf
HC aromatic :keracunan/gangguan
syaraf pusat, leukemia, dan pencernaan.
Giikol :
keracunan/gangguan hati, ginjal, dan tumor.
c.
Gas beracun
Aspiksian (N2,Ar) : sesak
nafas, dan kekurangan O2
HCN :
sesak nafas
H2S :
pusing, sesak nafas, kejang, dan koma
CO :
sesak nafas, otak, jantung, syaraf, dan koma
Nox :
sesak nafas, iritan, dan kematian.
d.
Karsinogen
Benzene :
leukemia
Asbes :
gangguan paru
Benz din :
kandung kemih
CR :
gangguan paru
Naftil amine :
gangguan paru
Vinil kloriada :
keracunan/gangguan paru, syaraf pusat, dan darah.
e.
Pestisida
Organiklorine, dan organophosfat : pusing, kejang, koma, dan
kematian.
6.
Bahan Kimia Korosif
a.
Bahan korosif padat (bahaya
jika kontak dengan kulit/mata)
Anorganik (NaOH, Na2OxSiO2, KOH,CaO, Ca (OH)2.
Organic (CC13COOH, C6H3OH (fenol)
b.
Bahan korosif cair
Anorganik (H2SO4,HNO3,HCI).
Organik (asam format, asam asetat, Cs3 HC, dan terklorinasi).
c.
Bahan korosif gas
Bahaya terutama bila terhirup dan merusak saluran pernafasan
Sangat larut dalam air, merusak saluran pernafasan bagian atas
(ammonia, asam klorida, asam format, dan asam asetat)
Larut dalam air sedang, merusak saluran pernafasan atas, dan dalam
(SO2, Cl, dan Br)
Larut dalam air rendah, merusak alat pernafasan dalam (ozon,
fosgen, dan NOX)
F.
CARA PENGENDALIAN BAHAN KIMIA
Pendekatan yang digunakan untuk pengendalian bahan kimia antara
lain : pengendalian secara mekanik, APD, dan administrative.
Pengendalian secara mekanik bertujuan untuk mengeliminasi bahaya
pemaparandengan cara :
a)
Substitusi,
b)
Otomatisasi,
c)
Isolasi kontaminan,
d) Segregasi, dan
e)
Ventilasi (dilution ventilation, atau local exhaust ventilation)
Alat pelindung diri
(APD) bertujuan untuk menghalangi airbone chemical masuk dalam tubuh. APD yang
dipakai untuk melindungi tubuh dari bahan kimia, antara lain : cartridge
respirator, canister respirator, breathing apparatus, mechanical filter respirator,
sarung tangan (dari karet sintetis untuk paparan hidrokarbon), dan goggles
(untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia).
Pengendalian secara
administrative meliputi :
a.
Pendidikan latihan,
b.
Pengadaan labeling
c.
Housekeeping yang baik
d.
Pemantauan lingkungan kerja
e.
Pemeriksaan kesehatan dan
f. Rotasi pekerjaan
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Bahan kimia
yang berbahaya adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan
pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam
tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Dan keracunan
didefinisikan sebagai keadaan sakit yang
ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung
mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati, ginjal dan lainnya.
Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung
sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan
efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang. Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan
atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh
tertentu. Bahan Berbahaya dan Beracun adalah bahan-bahan
yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya
menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi
sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan
bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang
berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada
barang-barang.
B.
Saran
Saran yang dapat kami
berikan adalah kesehatan adalah hak asasi setiap orang dan merupakan investasi,
juga merupakan karunia Tuhan. Oleh karena itu, siapapun, kelompok manapun,
dimanapun, harus senantiasa memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan.
0 komentar:
Posting Komentar