Senin, 12 Januari 2015

Penyakit Lyme

BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
       Wanita-wanita hamil hendaknya juga lebih berhati-hati untuk menghindari kutu-kutu di daerah yang memiliki riwayat epidemic penyakit Lyme karena infeksi tersebut dapat berpindah ke bayi yang belum lahir dan dapat meningkatkan kemungkinan keguguran atau kematian bayi sewaktu lahir. Namun jangan kuatir, penyakit ini memiliki peluang besar untuk disembuhkan jika penyakit ini masih dalam tahap gejala awal infeksi.
    Penyakit Lyme (Lyme disease) adalah salah satu jenis penyakit peradangan akut yang ditandai oleh ruam di kulit, peradangan sendi, dan gejala yang menyerupai flu dengan perantara (vektor) berupa kutu. Walaupun kutu ini sangat kecil, hanya sebesar titik saja yang ada di akhir kalimat ini, tapi jangan kata akibatnya jika dia menggigit manusia dan menginfeksi kita, biaya pengobatannya bisa membuat dempet langsung mendadak kering. Ingin tau bagaimana mencegahnya? Mari simak artikel ini baik-baik.
    Kutu penyebab penyakit Lyme hidup pada binatang-binatang yang lebih besar, seperti kambing, anjing, kuda, atau rusa, dan setelah dewasa, mereka bisa menempel pada manusia. Kutu yang mengandung bakteri penyebab penyakit Lyme, yaitu bakteri Burgdorferi itu masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan kutu pada kulit. Gigitan kutu itu menimbulkan ruam merah seperti gigitan serangga lainnya. Pada stadium ini, sangat mudah diobati dengan obat dan golongan tetrasiklin. Dalam dua sampai empat minggu, penyakit Lyme akan hilang. Namun, kemungkinan banyak yang tidak menyadarinya, hingga tidak langsung diobati. Akibatnya, penyakit mengarah pada stadium lebih lanjut, yaitu ketika bakteri Burgdorferi menyerang organ-organ lain, seperti saluran cerna, otot, dan  sistem saraf.  Gejala pada stadium itu bervariasi.  Ada yang pusing berkepanjangan, penglihatan kabur, atau gangguan kejiwaan (jika bakteri sudah menyerang sistem saraf). Pada stadium lebih berat ini pengobatan tidak bisa lagi mengandalkan tetrasiklin. Pengobatan sudah harus menggunakan obat doksisiklin, makrolida, atau kombinasi keduanya. Kalau obat-obat itu harus digunakan, jangan kaget saat menebusnya di apotek, karena Anda harus menarik lembaran uang dan dompet dalam jumlah banyak.
B.       Rumusan Masalah
·           Pengertian Penyakit Lyme (Kutu Rusa)
·           Penyebab penyakit Lyme
·           Gejala penyakit Lyme
·           Diagnose
·           Tes untuk mengetahui penyakit Lyme
·           Pengobatan

BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pengertian Penyakit Lyme (Kutu Rusa)
      Penyakit lyme (Lyme Deases) merupakan salah satu jenis penyakit menular pada manusia dan hewan dengan perantara (vektor) berupa kutu. Penyakit ini diberi nama Lyme dari kata Old Lyme, suatu kota di Connecticut dimana kasus ini pertama kali ditemukan. Penyakit ini disebabkan oleh Borrelia burgdoferi, bakteri dari golongan Spirochetes, dan disebarkan secara luas oleh kutu Ixodes scapularis. Kutu tersebut umumnya menghisap darah burung, hewan peliharaan, hewan liar, dan juga manusia.
    Beberapa daerah di Amerika, penyakit Lyme tidak hanya ditularkan oleh kutu Ixodes scapularis, tetapi juga oleh tikus dan kutu Ixodes paficius. Di Eropa, spesies Borrelia lainnya yaitu B. garinii juga mampu menyebabkan penyakit dengan gejala yang mirip seperti penyakit Lyme. Penularan penyakit tersebut di daerah Eropa dilakukan dengan vektor berupa kutu 
   I.ricinus. Di daerah Asia, penyakit Lyme disebabkan oleh B. afzelii melalui perantaraan I. persulcatus. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa distribusi penyakit ini sangat luas dan ditransmisikan ke manusia via golongan Borrelia dan berbagai jenis kutu yang berbeda spesiesnya, tergantung pada wilayah masing-masing.
B.       Penyebab Penyakit
      Penyakit Lyme disebabkan oleh kutu ixodes. Kutu ini ditularkan oleh rusa, anjing, dan kuda. Kutu caplak ini bukan serangga melainkan termasuk dalam keluarga laba-laba. Dan sering kali terlalu kecil untuk dilihat. Kutu ini menempel di hewan peliharaan dan memakan darah inangnya. Kutu ini adalah penyebab iritasi dan infeksi langsung pada hewan. Lebih parahnya, semua tahap kehidupan kutu ini membawa penyakit. Kutu ini dapat hidup selama beberapa tahun, jenis yang ditemukan di UK adalah semua kutu dengan siklus kehidupan antara 2 dan 6 tahun. Bakteri penyebab penyakit Lyme masuk ke kulit melalui gigitan kutu ini.
    Penyakit Lyme bisa menyerang manusia jika kutu yang terjangkiti bakteri pembawa penyakit ini menggigit manusia.  Jika kutu yang terinfeksi bakteri Borrelia burgdorferi menggigit manusia, maka bakteri akan disebarkan melalui aliran darah. Namun, perlu dicatat bahwa gigitan kutu seringkali tidak menyebabkan penyakit Lyme. Bakteri penyebab penyakit Lyme adalah bakteri Borrelia burgdoferi, yaitu bakteri dari golongan Spirochetes, dan disebarkan secara luas oleh kutu Ixodes scapularis. Borrelia burgdorferi adalah organisme yang berbentuk spiral, dengan panjang 11-39 μm dan lebar 0,2 μm. Jarak antara belokan bervariasi dari 2 μm sampai 4 μm, dengan diameter 0.33 μm. Borrelia burgdorferi mudah diwarnai dengan pewarnaan asam dan aniline dan melalui impregnasi perak. Organisme ini mempunyai berbagai nomor (7-11) endoflagella dan sangat mudah bergerak. Bentuk bakteri biasanya terbentuk oleh lapisan peptidoglikan pada dinding selnya.
    Penyakit Lyme adalah hasil dari sebuah interaksi kompleks antara sel silinder dan periplasmik flagella bagian dalam. Spirochetes tidak diklasifikasikan baik Gram-positif atau Gram-negatif. Ketika Borrelia burgdorferi diwarnai, sel yang diwarna menunjukkan gram negatif yang lemah dan gagal ketika dicelupkan safranin pada langkah terakhir. Borrelia, seperti pada kebanyakan spirochetes, memiliki outer membran yang berisi lipopolisakarida sebagai substansinya, sebuah inner membrane, dan sebuah penghubung periplasmic yang mana berisi lapisan peptidoglikan. Oleh karena itu, dia termasuk tipe dinding sel gram negative. Borrelia burgdorferi tumbuh optimal pada temperatur 32oC, pada lingkungan microaerobic. Waktu generasinya optimal pada 12-24 jam. Tumbuh pada medium BSK (BSK mengeras, dengan 1.3% agar). Outer membrane pada Borrelia burgdorferi dikomposisi dengan variasi yang unik pada permukaan proteins (Osp) yang dikarakteristik (Osp A through OspF). Kromosom Borrelia burgdorferi juga lurus dan kebanyakan ukurannya 1100 kb. Bakteri Borrelia Burgdorferi  masuk ke kulit melalui gigitan kutu. Setelah 3-32 hari, bakteri keluar dari kulit dan menyebar melalui getah bening atau darah ke kulit lainnya atau ke organ lain. Bakteri ini melepaskan racun ke dalam darah sehingga gejala lanjut menjadi lebih jelas. Itu bisa menjadi sakit terkait saraf di sendi dan gejala seperti flu. Selama penyakit berlangsung, beberapa pasien dapat muncul gejala-gejala neurologis yang kompleks, seperti kehilangan memori. Pasien mengeluh kelelahan dan insomnia, mati rasa, penyimpangan irama jantung, gangguan penglihatan, dan meningitis. Jika tidak diobati, penyakit Lyme dapat menyebabkan hilangnya mobilitas dan masalah neurologis yang parah.
    Di Amerika Serikat, sebagian besar kasus penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorfeii senus Lato. Bakteri ini dibawa oleh kutu dammini ixodes yang tumbuh di hutan dan padang rumput. Mereka biasanya tinggal di domba, kuda, tikus dan rusa dan sekarang mereka menyerang manusia, kucing dan anjing. Di Eropa, penyakit ini disebabkan oleh Borrelia afzelii dan Borrelia garinii. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa distribusi penyakit ini sangat luas dan ditransmisikan ke manusia via golongan Borrelia dan berbagai jenis kutu yang berbeda spesiesnya, tergantung pada wilayah masing-masing. Tidak semua kutu mengakibatkan penyakit ini dan tidak semua kutu yang mengakibatkan penyakit Lyme akan menularkannya kepada Anda bila tergigit. Biasanya, seekor kutu harus berada di kulit selama 24 sampai 48 jam agar bisa memindahkan organisme yang menyebabkan penyakit Lme itu. Sebaiknya Anda memeriksa diri setiap hari bila Anda berada di tempat yang mungkin didiami kutu. Jika Anda mengambil kutu ini dari kulit Anda (dengan menggunakan petunjuk berikut), Anda disarankan mengawetkannya di botol kecil berisi alkohol, sehingga bila infeksi yang mencurigakan berkembang, kutu itu bisa diteliti terhadap kemungkinan membawa penyakit lyme. Anda tidak perlu menemui dokter kecuali menderita bengkak atau merah-merah di sekitar gigitan (tanda infeksi), gatal-gatal berbentuk lingkaran (biasanya gejala penyakit Lyme), demam, atau gatal-gatal pada kulit.
C.       Gejala Penyakit Lyme
      Gejala penyakit Lyme sangat bervariasi pada tiap kasus, tergantung pada tahap perkembangan dari penyakit tersebut. Secara garis besar penyakit ini berkembang melalui tiga tahapan, yaitu infeksi awal, diseminasi, dan tahap akhir secara persisten. Gejala khas penyakit Lyme adalah sakit kepala, kelelahan dan ruam melingkar di dekat daerah yang digigit kutu yang bisa mencapai diameter 15 cm setelah 1-2 minggu setelah gigitan kutu. Pada 75 persen kasus penyakit Lyme, ditemukan adanya bintik merah yang lebar pada daerah sekitar tempat kutu mengigit manusia yang disebut erythema migrans. Saat gejala awal timbul, penyakit ini dapat diatasi dengan tetrasiklin atau penisilin, namun apabila tidak diobati maka penyakit akan akan berkembang ke tingkat kronis yang dimulai beberapa minggu atau bulan setelah digigit kutu. Penyakit Lyme kronis ditandai dengan artritis dan gangguan neurologis.
    Gejala mulai secara bertahap setelah gigitan kutu. Gejala dimulai dari tempat tubuh di mana kutu menggigit seseorang. Itu adalah bagian tubuh dari mana bakteri masuk ke dalam tubuh. Ruam kemerahan mulai muncul di bagian tubuh. Setelah itu mulai mempengaruhi sendi, jantung dan sistem saraf korbannya.
Secara medis, gejala yang diperlihatkan oleh penyakit Lyme dibedakan dalam 3 tahap yaitu:
-    Tahap awal penyakit yang ditandai dengan peradangan di kulit sekitar gigitan,        
-    Tahap diseminasi penyakit, yaitu gejala yang ditunjukkan karena penyakit Lyme telah menyebar             ke hati dan sistem saraf, 
-   Tahap kronis, yaitu gejala yang ditunjukkan karena telah terjadi kerusakan saraf motorik dan                    sensorik yang mengakibatkan radang otak (meningitis) serta radang sendi (arthritis).
    Berikut ini gejala-gejala yang ditunjukkan oleh seseorang yang mengidap penyakit Lyme dalam setiap tahapannya, yaitu:
a)         Tahap awal penyakit Lyme
    Ini adalah tahap pertama dari penyakit Lyme. Pengaruh penyakit Lyme muncul pada kulit korbannya dengan peradangan kulit. Meskipun gejala-gejala pada tahap pertama ini hilang timbul, tetapi rasa tidak enak badan dan kelelahan bisa menetap selama berminggu-minggu. Oleh dari itu, seseorang yang mendapati gejala-gejala penyakit Lyme pada tahap awal hendaknya cepat berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan sebelum penyakit menyebar ke hati dan persendian. Penyakit Lyme memiliki peluang sembuh total jika penderita segera mendapatkan penanganan 1-2 minggu setelah terjangkit penyakit ini. Gejala pertama penyakit Lyme umumnya berupa ruam kulit (yang dikenal sebagai erythema migrans, atau EM) yang bermula sebagai bintik kecil berwarna merah. Selama jangka waktu beberapa hari atau minggu, bintik kecil tersebut melebar menjadi ruam yang berbentuk bulat, segitiga, atau lonjong seukuran uang logam kecil atau mungkin meluas hingga seluruh punggung. Demam, sakit kepala, leher kaku, badan pegal-pegal, dan lesu sering menyertai timbulnya ruam tersebut. Jika tidak dirawat dengan segera, lebih dari setengah korbannya menderita serangan berupa persendian-persendian yang membengkak dan sangat menyakitkan, yang mungkin berakhir hingga berbulan-bulan kemudian. Hingga 20 persen dari pasien yang tidak dirawat berakhir dengan artritis yang kronis. Walaupun tidak begitu sering, penyakit itu juga dapat mempengaruhi sistem saraf dan mengakibatkan masalah jantung.
Berikut ini gejala yang ditunjukkan pada tahap awal penyakit Lyme, yaitu:
-    Mengalami sejumlah gejala mirip dengan flu (sakit kepala, kelelahan, demam, lemah, sakit                      kepala, leher terasa kaku, lesu, pegal-pegal) yang disertai dengan ruam atau tanpa ruam.
-   Timbul ruam di kulit yang timbul pada bekas gigitan kutu, yang mana ruam ini bisa berkembang     dari satu bagian tubuh ke bagian lainnya (Sebanyak 75% penderita penyakit Lyme akan   menunjukkan tanda awal berupa ruam). Ruam melingkar ini disebut sebagai, ‘Migrans Eritema,’ yang mempengaruhi sekitar 70-80 persen orang yang terinfeksi setelah selang waktu 3-30 hari. Ruam muncul di sekitar area gigitan kutu. Selama jangka waktu beberapa hari atau minggu, bintik kecil tersebut melebar menjadi ruam yang berbentuk bulat, segitiga, atau lonjong seukuran uang logam kecil atau mungkin meluas hingga seluruh punggung. Biasanya ada titik sentral yang berwarna merah terang dan kemudian melingkar cincin di sekitarnya yang memberikan penampilan tertentu. Walaupun ruam ini tidak menyakitkan dan tidak gatal, biasanya akan terasa hangat jika disentuh. Ruam ini cukup jelas pada kulit berwarna terang. Namun, pada kulit berwarna gelap, ruam sering terlihat seperti memar. Sebuah hal menarik dari ruam adalah bahwa pusat ruam mungkin seperti tumbuh lebih besar, sehingga menyerupai sasaran. Orang yang terkena mungkin terus mengembangkan ruam tambahan pada tubuh mereka. Ruam biasanya timbul di daerah paha, bokong, dan daerah yang tertutup celana pendek atau ketiak. Ruam bisa melebar hingga mencapai diameter 15 cm (Hampir 50% penderita memiliki bintik yang lebih kecil setelah timbulnya bintik lebar ini).
-     Mengalami nyeri sendi dan otot.
-    Mengalami nyeri punggung, mual dan muntah, nyeri tenggorokan.
-    Pembengkakan kelenjar getah bening dan pembesaran limpa.
b)        Tahap Diseminasi Penyakit Lyme
        Ini adalah tahap kedua dari penyakit Lyme di mana bakteri ini menyerang sistem saraf dan jantung dari korbannya yang meliputi meningitis palsi. Tahap ini bisa berlangsung mulai dari satu hingga empat bulan. Jika gejala ini tidak segera diobati akan merusak sistem tubuh lainnya seperti kulit, saraf, persendian, dan jantung.
Berikut ini gejala yang ditunjukkan pada tahap diseminasi penyakit Lyme, yaitu:
-    Infeksi selaput otak (meningitis) yang menyebabkan kaku kuduk, sakit kepala, peradangan saraf              wajah dan kelumpuhan separuh wajah.
-    Gejala sensitivitas terhadap cahaya.
-    Sakit kepala dan kekakuan leher.
-    Gangguan tidur.        
-    Kehilangan memori.
-    Perubahan mood.
-        Artritis.
-    Gangguan neurologis seperti kelumpuhan, kelemahan pada beberapa bagian anggota badan, serta            dapat terjadi kerusakan jantung.
-       Mudah lelah.
-       Penyebaran ruam kulit bertambah luas.
-       Mati rasa.
-       Penurunan daya ingat.
-      Perubahan detak jantung.
c)         Tahap Kronis Penyakit Lyme
    Tahap terakhir atau tahap akhir dari penyakit Lyme adalah bahwa hal itu dimulai dengan kerusakan saraf sensor dan juga dapat menyebabkan radang sendi yang berhubungan dengan sendi. Setelah beberapa bulan atau lebih dan tidak ada penanganan medis, maka penderita dapat mengalami kerusakan saraf, persendian, dan otak. Tahap ini adalah tahap yang paling paling parah.
Berikut ini gejala yang ditunjukkan pada tahap kronis penyakit Lyme, yaitu:
-     Terjadi  pembengkakan dan nyeri pada beberapa sendi yang besar (Artritis), terutama sendi lutut, yang terjadi secara berulang selama beberapa tahun. Lutut yang terkena biasanya bengkak, terasa panas jika disentuh dan kadang-kadang tampak merah. Di balik lutut bisa terbentuk kista dan bisa pecah sehingga rasa sakit akan menghebat secara tiba-tiba.
-    Kerusakan saraf dan otak.
-      Gangguan penglihatan, kejang, dan kelumpuhan wajah.
-      Penyimpangan dalam memori. Hilang ingatan. Sulit berkonsentrasi. Penurunan daya ingat.
-       Perubahan suasana hati atau kebiasaan tidur.
-    Mati rasa pada bagian tangan, kaki dan punggung.
-    Rasa lelah yang semakin parah.
-        Perubahan suasana hati.
-     Gangguan bicara.
-     Radang mata.
-   Kelelahan kronis.
-     Kelemahan pada kaki.
-       Masalah kandung kemih.
-    Pusing dan sakit punggung.
   Penyakit Lyme bisa menimbulkan kerusakan yang serius, berikut ini adalah kerusakan yang diakibatkan oleh penyakit Lyme pada tubuh, yaitu:
-          SIstem saraf otak
    Penyakit Lyme dapat mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan gejala seperti: Kaku leher dan sakit kepala parah (meningitis), kelumpuhan sementara pada otot wajah (Bell palsy), mati rasa, nyeri, atau kelemahan pada anggota gerak, menyulitkan gerakan otot. Perubahan yang lebih halus seperti kehilangan memori, kesulitan berkonsentrasi, dan perubahan suasana hati atau kebiasaan tidur juga telah dikaitkan dengan penyakit Lyme. Masalah sistem saraf biasanya mengembangkan beberapa minggu, bulan, atau bahkan tahun setelah infeksi diobati. Gejala ini sering berlangsung selama beberapa minggu atau bulan dan dapat kembali. Jika Anda memiliki gejala neorologis, penyedia layanan kesehatan Anda akan mungkin memperlakukan Anda dengan antibiotik ceftriaxone yang diberikan intravena sekali sehari selama satu bulan atau kurang. Kebanyakan orang pulih sepenuhnya.
-          Jantung
    Kurang dari 1 dari 10 orang dengan penyakit Lyme mengembangkan masalah jantung, seperti detak jantung tidak teratur, yang dapat dimulai dengan pusing atau sesak napas. Gejala-gejala ini jarang berlangsung lebih dari beberapa hari atau minggu. Masalah jantung seperti ini biasanya muncul beberapa minggu setelah infeksi. 
-          Pernafasan
           Korban penyakit Lyme merasakan masalah dalam pernapasan dan juga dapat menyebabkan pneumonia.
 -          Kulit
        Kemerahan, ruam dan kemerahan di kalangan dapat dilihat, lapisan luar yang lebih gelap dan kadang-kadang dalam cahaya berwarna atau tidak berwarna. Erythema migrans sering disertai dengan gejala seperti demam, sakit kepala kelelahan leher kaku, nyeri tubuh, dan. Meskipun gejala seperti flu mungkin mirip dengan infeksi virus yang umum, gejala penyakit Lyme cenderung bertahan atau mungkin datang dan pergi.
 -          Arthritis
       Setelah beberapa bulan B. infeksi burgdorferi, sedikit lebih dari separuh orang tidak diobati dengan antibiotik mengembangkan serangan berulang dari nyeri sendi dan bengkak yang berlangsung beberapa hari hingga beberapa bulan. Arthritis dapat beralih dari satu sendi yang lain. Lutut adalah yang paling sering terkena.
        Jika Anda memiliki Lyme arthritis, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin memperlakukan Anda dengan antibiotik oral. Jika Anda arthritis parah, Anda mungkin diberikan ceftriaxone atau penisilin intravena (melalui vena). Untuk meringankan ketidaknyamanan dan lebih lanjut penyembuhan, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin juga memberikan obat-obatan anti-kobaran, menarik cairan dari sendi yang terpengaruh Anda, atau pembedahan menghapus lapisan meradang persendian. Pada umumnya, Lyme arthritis akan pergi dalam beberapa minggu atau bulan setelah perawatan antibiotik. Dalam beberapa, namun, dapat mengambil tahun hilang sama sekali. Beberapa orang dengan penyakit Lyme yang tidak diobati selama beberapa tahun mungkin sembuh dari arthritis mereka dengan perawatan antibiotik yang tepat. Jika penyakit telah berlangsung cukup lama, bagaimanapun, itu mungkin secara permanen merusak struktur sendi. Sekitar 10 sampai 20 persen orang yang tidak diobati akan terus mengembangkan arthritis kronis (jangka panjang).
D.       Diagnose Penyakit Lyme
    Para dokter mengatakan bahwa gejala-gejala yang ditunjukkan oleh penderita penyakit Lyme adalah hasil dari respon autoimun di mana sistem kekebalan tubuh terus merespon, meskipun sudah tidak ada lagi infeksi, maka dari itu tidak semua orang yang terkena penyakit Lyme menunjukkan gejala yang sama. Karena gejala yang begitu banyak, maka diagnosis penyakit ini seringkali menyebabkan tantangan yang tinggi dalam pengobatannya.
    Penyakit Lyme sulit didiagnosis karena gejala awalnya yang seperti flu mirip dengan gejala infeksi lainnya, misalnya penyakit Sipilis (hanya saja, penyakit Lyme ditularkan oleh gigitan kutu, bukan karena hubungan seksual) sehingga diagnosa yang tepat sangat diperlukan supaya pasien penderita mendapatkan penanganan yang tepat. Lagi pula, 1 dari setiap 4 orang yang terinfeksi penyakit Lyme tidak disertai ruam—satu-satunya ciri yang unik dari penyakit Lyme—dan banyak pasien tidak dapat mengingat apakah mereka pernah digigit kutu karena biasanya gigitan kutu tidak berasa nyeri.
    Bakteri penyebab penyakit Lyme, yaitu bakteri Borrelia Burgdorferi, sangat sulit dibiakkan di laboratorium dan tidak ada pemeriksaan yang dapat diandalkan untuk mendiagnosis penyakit Lyme, maka dari itu, diagnosis biasanya didasarkan pada riwayat gigitan kutu (waktu tahun, sejarah gigitan kutu), gejala-gejala yang dialami pasien tersebut secara saksama untuk menghapus kemungkinan penyakit-penyakit lain yang dapat menimbulkan gejala-gejala yang sama, dan kemudian ditambah hasil dari beberapa pemeriksaan laboratorium yang dilakukan.
    Dokter yang memeriksa juga bisa menanyakan apakah gejala pertama kali muncul selama bulan-bulan musim panas (di negara di luar Indonesia) ketika gigitan kutu yang paling mungkin terjadi atau apakah seseorang berada di wilayah di mana penyakit Lyme adalah umum untuk terjadi. Tes darah dilakukan untuk memastikan apakah pasien benar-benar terkena penyakit Lyme atau tidak, walaupun cukup sulit dilakukan karena tes antibodi darah yang tersedia hingga saat ini tidak dapat diandalkan. Dipilih tes darah karena sangat sulit untuk menemukan adanya bakteri ini di dalam jaringan tubuh.
    Beberapa tes darah yang dilakukan tidak dapat memberi tahu apakah penyerang itu adalah bakteri penyakit Lyme. Jadi hasil tes dari seorang pasien mungkin terbukti positif untuk penyakit Lyme walaupun, kenyataannya, gejalanya berasal dari infeksi bakteri lain.
    Walaupun begitu, seseorang perlu memeriksakan dirinya dengan seksama dan menjalani tes yang diperlukan karena jika penyakit ini didiagnosis pada gejala tahap awal, sebagian besar orang dapat dirawat dengan sukses dengan antibiotik. Semakin dini perawatan diberikan, semakin cepat dan semakin menyeluruh penyembuhannya. Selama beberapa bulan setelah perawatan itu, pasien mungkin terus merasa lesu dan nyeri, tetapi gejala ini akan berkurang tanpa dibutuhkan lebih banyak terapi antibiotik. Bagaimanapun, tidak ada jaminan bahwa seseorang yang pernah menderita penyakit Lyme tidak akan terinfeksi lagi di masa depan.
E.       Tes untuk mengetahui penyakit Lyme
    Berikut ini tahapan tes untuk mengetahui apakah seseorang terkena penyakit Lyme atau tidak, yaitu:
-     Tahap pertama yaitu menggunakan sebuah tes ELISA (imunoasai enzim) atau IFA (antibodi fluoresensi tidak langsung). Tes ini dirancang sangat sensitif dengan arti bahwa hampir setiap orang dengan penyakit Lyme, dan beberapa orang tidak mempunyai penyakit Lyme ini akan tes positif. Jika ELISA atau IFA negatif, adalah sangat tidak serupa dengan orang yang mempunyai penyakit Lyme ini, dan dianjurkan untuk tidak tes lebih lanjut. Jika ELISA atau IFA adalah positif atau tak tentu (kadang-kadang disebut samar) tahap kedua akan ditunjukkan untuk konfirmasi pada hasil.
-     Tahap kedua yang menggunakan sebuah tes Imonublot (Western blot). Cocok digunakan karena tes ini dirancang secara khusus dengan maksud bahwa biasanya akan positif hanya jika seseorang benar-benar terinfeksi. Jika tes Imunoblot adalah negatif, itu memberi kesan bahwa tes pertama positif yang salah, yang mana dapat terjadi untuk beberapa alasan. Suatu waktu ada dua tipe pada western blot yang ditunjukan “IgM” and “IgG”. Pasien yang positif oleh “IgM” tetapi tidak “IgG” akan tes ulang selama beberapa kemudian jika mereka tetap sakit. Jika mereka masih positif hanya oleh IgM dan masih sakit berkepanjangan selama satu bulan, ini adalah seperti sebuah positif yang sumbang.
F.        Pencegahan Penyakit Lyme
    Saat ini, cara terbaik untuk menghindari penyakit Lyme adalah dengan menghindari infeksi gigitan kutu penyebab penyakit ini. Meskipun umumnya bahkan di daerah yang sangat penuh dengan kutu, kemungkinan terjangkit penyakit Lyme yang melumpuhkan adalah kecil. Namun, mengambil tindakan pencegahan yang sederhana demikian akan membuat kemungkinan yang kecil tersebut menjadi bahkan lebih kecil lagi. Apakah usaha pencegahan demikian sepadan dengan kesulitan yang ditimbulkan? Silakan tanya salah seorang penderita penyakit Lyme.
    Pengobatan terbaik untuk penyakit Lyme adalah pencegahan, maka dari itu, berikut ini beberapa bentuk pencegahan untuk menghindari gigitan kutu penyebab penyakit Lyme, antara lain adalah:
-    Segera ke dokter jika merasakan gejala awal penyakit Lyme dan sebelumnya beraktivitas di alam bebas/hutan.
-    Selalu mengenakan alas kaki ketika berjalan kaki di atas tanah.
-    Tidak duduk di tanah dalam jangka waktu yang lama.
-    Menggunakan pakaian terang supaya kutu bisa terlihat jika menempel.
-    Jangan terlalu bersemangat menerobos semak-semak. Karena di semak-semak yang rimbun lebih           banyak kemungkinan serangan kutu.
-      Segera mandi setelah beraktivitas luar ruangan untuk meminimalkan kutu menempel dan                         menggigit.
-      Menyemprotkan zat pengusir serangga yang disemprotkan pada pakaian dan kulit, tetapi bahan itu         dapat menyebabkan efek sampingan yang serius khususnya bagi anak-anak dan berpotensi                    menyebabkan keguguran untuk ibu hamil sehingga kurang dianjurkan untuk pemakaian dengan             frekuensi sering.
-      Ketika menghilangkan kutu, gunakan pinset dan dengan hati-hati menarik kutu di bagian kepala             atau mulut dan tarik keluar. Hilangkan kutu dari seluruh wilayah yang digigit. Buang kutu dan                 berikan antiseptik untuk gigitan kutu.
-    Menghindari memakai warna-warna cerah dan aroma parfum dan deodoran yang kuat karena hal            ini menarik kutu datang.
-    Menggunakan semprotan pengusir kutu pada bagian kulit yang terpapar.
-    Menggunakan semprotan kutu atau lilin sebelum duduk.
-    Menghindari meninggalkan minuman dan makanan manis dalam keadaan terbuka.
-    Menghindari daerah yang ada air tergenang.
-    Menghindari menyusuri area yang mempunyai rumput tinggi atau semak semak.
-    Memakai pakaian panjang, celana panjang, sepatu, kaos kaki, topi, dan menyelipkan celana Anda            ke dalam kaus kaki.
-    Segera setelah Anda berada di dalam rumah, periksa diri Anda dan anak-anak Anda dari kutu,                  terutama di bagian-bagian tubuh yang ditumbuhi rambut. Lakukanlah hal ini dengan saksama                karena kutu-kutu yang belum dewasa hanyalah sebesar titik yang berada di akhir kalimat ini dan             Anda dapat dengan mudah mengiranya setitik kotoran.
-    Jika Anda memiliki hewan piaraan, periksa sebelum hewan tersebut masuk ke dalam rumah—                 mereka juga dapat dihinggapi penyakit Lyme.
-    Periksakan selalu anak dan hewan peliharaan apakah terdapat kutu atau tidak, serta rajin mencuci            kulit, kepala dan baju setelah bepergian untuk mencegah gigitan kutu dan transmisi penyakit                   lainnya.
G.      Pengobatan Penyakit Lyme
        Sejumlah penelitian tentang pengobatan penyakit Lyme yang didanai oleh National Institutes of Health (NIH), menunjukkan bahwa orang dapat disembuhkan selama minggu periode beberapa waktu dengan mengambil antibiotik oral. Amoksisilin, Doxycycline, dan Cefuoxime axetil adalah salah satu antibiotik yang lebih umum digunakan dalam pengobatan penyakit Lyme. Beberapa pasien yang memiliki penyakit jantung atau neurologis baik mungkin perlu perawatan intravena dengan antibiotika seperti penisilin atau Cetriaxone.
       Beberapa antibiotik dapat mempengaruhi janin, dan tidak digunakan dalam pengobatan penyakit Lyme pada ibu hamil karena hal ini. Ada penelitian yang dilakukan dalam kaitannya dengan wanita yang memiliki penyakit Lyme yang juga hamil, hasil yang menunjukkan bahwa tidak ada efek negatif pada janin jika ibu telah menerima pengobatan dengan antibiotik tertentu. Itu selalu ide yang baik untuk mendiskusikan masalah dengan pekerja kesehatan Anda sebelum perawatan.
    Meskipun semua stadium penyakit Lyme memberikan respon terhadap pemberian antibiotik, tetapi pengobatan pada stadium awal adalah yang terbaik untuk membantu mencegah berbagai komplikasi. Antibiotik seperti tetrasiklin, doksisiklin, amoksisilin, penisilin atau eritromisin bisa diberikan per-oral (melalui mulut) selama stadium awal penyakit, yaitu menghilangkan gejala-gejala dini dan mempercepat penyembuhan lesi kulit. Tetrasiklin mungkin lebih efektif daripada penisilin untuk pencegahan manifestasi lanjut. Antibiotik juga membantu mengurangi artritis, meskipun diperlukan pengobatan selama lebih dari 3 minggu. Artritis yang telah terjadi seringkali memberi respon terhadap dosis yang tinggi dari penisilin. Untuk mengurangi sakit pada persendian yang bengkak bisa diberikan aspirin atau obat-obat anti peradangan non-steroid. Cairan yang terkumpul di sendi bisa didrainase (dibuang) dan penderita bisa dibantu dengan tongkat penyangga.
        Pada kasus-kasus yang susah disembuhkan, seftriakson lebih efektif. Hampir 50% pasien yang diobati dengan tetrasiklin atau penisilin secara dini pada perjalanan penyakit Lyme mengalami komplikasi minor yang lebih lambat (sakit kepala, nyeri sendi, dll). Artritis Lyme berlangsung lama dapat diobati dengan doksisiklin atau amoksisiklin ditambah probenesid selama 30 hari.
        Pasien yang diobati dengan antibiotik pada stadium awal infeksi biasanya sembuh dengan cepat dan secara menyeluruh. Pemberian secara intravena (melalui pembuluh darah) dilakukan terhadap penderita stadium lanjut, penyakit yang berat atau menetap.
        Sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot dan sendi dapat berlanjut selama berbulan-bulan setelah menyelesaikan antibiotik. Kerusakan neurologis mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk pergi, seperti sistem saraf melahirkan kembali hanya satu atau dua milimeter setiap hari. Ini tidak berarti bahwa Anda membutuhkan lebih banyak antibiotik. Tubuh Anda hanya perlu lebih banyak waktu untuk menyembuhkan. Jika antibiotik tidak membantu Anda gejala sama sekali, Anda dan dokter Anda harus mempertimbangkan bahwa penyakit Lyme mungkin bukan penyebab gejala Anda dan mencari kemungkinan penyebab lain.
    Meskipun semua stadium penyakit Lyme memberikan respon terhadap pemberian antibiotik, tetapi pengobatan pada stadium awal adalah yang terbaik untuk membantu mencegah berbagai komplikasi. Ketika penyakit Lyme terjadi pada anak-anak muda dari 9 tahun, atau pada wanita hamil atau menyusui, mereka biasanya diperlakukan dengan amoxicillin, cefuroxime axetil, atau penisilin karena doxycycline dapat noda gigi permanen yang berkembang di anak-anak atau bayi yang belum lahir. Jika Anda tidak memiliki gangguan pada saraf pusat atau jantung, kemungkinan besar dokter akan memberikan antibiotik kepada Anda. Namun, jika Anda memiliki gangguan tersebut, dokter akan menyarankan Anda untuk mengikuti terapi penyembuhan. Schutzer menekankan, bahwa pengobatan sangat tergantung pada jenis kasus yang Anda derita.
    Banyak pasien yang mempunyai penyakit Lyme menggambarkan sakit kepala, kelelahan, dan sakit sendi yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan setelah perawatan. Masalah-masalah ini umumnya pergi tanpa perawatan tambahan, tapi sangat lambat. Jika dalam waktu dua sampai empat minggu setelah mengalami gejala awal pasien langsung diobati, maka orang tersebut bisa sembuh secara total. Jika tidak dirawat dengan segera, lebih dari setengah korbannya menderita serangan berupa persendian-persendian yang membengkak dan sangat menyakitkan, yang mungkin berakhir hingga berbulan-bulan kemudian. Dalam tahapan penyembuhannya, penyakit Lyme memiliki peluang terbesar untuk disembuhkan jika penyakit masih berada di tahap awal penyebarannya di dalam tubuh penderita. Jika beberapa bulan berlalu tanpa pengobatan untuk orang yang terinfeksi dengan penyakit Lyme, sekitar enam puluh persen dari mereka yang terinfeksi akan mengalami sakit parah dan bengkak, serta serangan sporadis arthritis pada sendi besar, terutama lutut mereka. Diobati selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun, lima persen pasien penyakit Lyme mungkin mengalami masalah neurologis kronis termasuk kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki mereka. Mereka juga mungkin memiliki masalah dengan konsentrasi, memori, atau dengan rasa nyeri.
BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
        Penyakit lyme (Lyme Deases) merupakan salah satu jenis penyakit menular pada manusia dan hewan dengan perantara (vektor) berupa kutu. Penyakit ini diberi nama Lyme dari kata Old Lyme, suatu kota di Connecticut dimana kasus ini pertama kali ditemukan. Penyakit ini disebabkan oleh Borrelia burgdoferi, bakteri dari golongan Spirochetes, dan disebarkan secara luas oleh kutu Ixodes scapularis. Kutu tersebut umumnya menghisap darah burung, hewan peliharaan, hewan liar, dan juga manusia. Penyakit Lyme (Lyme disease) adalah salah satu jenis penyakit peradangan akut yang ditandai oleh ruam di kulit, peradangan sendi, dan gejala yang menyerupai flu dengan perantara (vektor) berupa kutu. Walaupun kutu ini sangat kecil, hanya sebesar titik saja yang ada di akhir kalimat ini, tapi jangan kata akibatnya jika dia menggigit manusia dan menginfeksi kita, biaya pengobatannya bisa membuat dempet langsung mendadak kering. Ingin tau bagaimana mencegahnya? Mari simak artikel ini baik-baik.
B.       Saran
        Demikian makalah yang telah saya susun, saya menyadari masih terdapat beberapa kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami sebagai penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat manambah pengetahuan serta lebih bisa memahami pokok bahasan, bagi para pembacanya dan khususnya bagi saya sebagai penyusun.

0 komentar:

Posting Komentar