BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Wanita-wanita hamil
hendaknya juga lebih berhati-hati untuk menghindari kutu-kutu di daerah yang
memiliki riwayat epidemic penyakit Lyme karena infeksi tersebut dapat berpindah
ke bayi yang belum lahir dan dapat meningkatkan kemungkinan keguguran atau
kematian bayi sewaktu lahir. Namun jangan kuatir, penyakit ini memiliki peluang
besar untuk disembuhkan jika penyakit ini masih dalam tahap gejala awal
infeksi.
Penyakit Lyme (Lyme disease) adalah salah satu jenis
penyakit peradangan akut yang ditandai oleh ruam di kulit, peradangan sendi,
dan gejala yang menyerupai flu dengan perantara (vektor) berupa kutu. Walaupun kutu ini
sangat kecil, hanya sebesar titik saja yang ada di akhir kalimat ini, tapi jangan
kata akibatnya jika dia menggigit manusia dan menginfeksi kita, biaya
pengobatannya bisa membuat dempet langsung mendadak kering. Ingin tau bagaimana
mencegahnya? Mari simak artikel ini baik-baik.
Kutu penyebab penyakit
Lyme hidup pada binatang-binatang yang lebih besar, seperti kambing, anjing,
kuda, atau rusa, dan setelah dewasa, mereka bisa menempel pada manusia. Kutu
yang mengandung bakteri penyebab penyakit Lyme, yaitu bakteri Burgdorferi itu
masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan kutu pada kulit. Gigitan kutu
itu menimbulkan ruam merah seperti gigitan serangga lainnya. Pada stadium ini,
sangat mudah diobati dengan obat dan golongan tetrasiklin. Dalam dua sampai
empat minggu, penyakit Lyme akan hilang. Namun, kemungkinan banyak yang tidak menyadarinya,
hingga tidak langsung diobati. Akibatnya, penyakit mengarah pada stadium lebih
lanjut, yaitu ketika bakteri Burgdorferi menyerang organ-organ lain, seperti
saluran cerna, otot, dan sistem saraf. Gejala pada stadium itu
bervariasi. Ada yang pusing berkepanjangan, penglihatan kabur, atau
gangguan kejiwaan (jika bakteri sudah menyerang sistem saraf). Pada stadium
lebih berat ini pengobatan tidak bisa lagi mengandalkan tetrasiklin.
Pengobatan sudah harus menggunakan obat doksisiklin, makrolida, atau
kombinasi keduanya. Kalau obat-obat itu harus digunakan, jangan kaget saat
menebusnya di apotek, karena Anda harus menarik lembaran uang dan dompet
dalam jumlah banyak.
B.
Rumusan Masalah
·
Pengertian Penyakit Lyme
(Kutu Rusa)
·
Penyebab penyakit Lyme
·
Gejala penyakit Lyme
·
Diagnose
·
Tes untuk mengetahui
penyakit Lyme
·
Pengobatan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Penyakit Lyme (Kutu Rusa)
Penyakit lyme (Lyme Deases)
merupakan salah satu jenis penyakit menular pada
manusia dan hewan dengan perantara (vektor)
berupa
kutu. Penyakit ini diberi nama
Lyme dari kata Old Lyme, suatu kota di Connecticut dimana
kasus ini pertama kali ditemukan. Penyakit
ini disebabkan oleh Borrelia burgdoferi,
bakteri dari golongan Spirochetes,
dan disebarkan secara luas oleh kutu Ixodes scapularis. Kutu
tersebut umumnya menghisap darah burung, hewan peliharaan, hewan liar, dan juga
manusia.
Beberapa
daerah di Amerika, penyakit Lyme tidak hanya ditularkan oleh kutu Ixodes
scapularis, tetapi juga oleh tikus dan
kutu
Ixodes paficius. Di Eropa,
spesies Borrelia lainnya
yaitu B. garinii juga
mampu menyebabkan penyakit dengan gejala yang mirip seperti penyakit Lyme.
Penularan penyakit tersebut di daerah Eropa dilakukan dengan vektor berupa
kutu
I.ricinus. Di
daerah Asia,
penyakit Lyme disebabkan oleh B. afzelii melalui
perantaraan I.
persulcatus. Secara keseluruhan
dapat dikatakan bahwa distribusi penyakit ini sangat luas dan ditransmisikan ke
manusia via golongan Borrelia dan berbagai jenis kutu yang
berbeda spesiesnya, tergantung pada wilayah masing-masing.
B.
Penyebab Penyakit
Penyakit Lyme disebabkan oleh kutu ixodes. Kutu ini
ditularkan oleh rusa, anjing, dan kuda. Kutu caplak ini bukan serangga
melainkan termasuk dalam keluarga laba-laba. Dan sering kali terlalu kecil
untuk dilihat. Kutu ini menempel di hewan peliharaan dan memakan darah
inangnya. Kutu ini adalah penyebab iritasi dan infeksi langsung pada hewan.
Lebih parahnya, semua tahap kehidupan kutu ini membawa penyakit. Kutu ini dapat
hidup selama beberapa tahun, jenis yang ditemukan di UK adalah semua kutu
dengan siklus kehidupan antara 2 dan 6 tahun. Bakteri penyebab penyakit Lyme
masuk ke kulit melalui gigitan kutu ini.
Penyakit Lyme bisa menyerang manusia jika kutu
yang terjangkiti bakteri pembawa penyakit ini menggigit manusia. Jika
kutu yang terinfeksi bakteri Borrelia burgdorferi menggigit
manusia, maka bakteri akan disebarkan melalui aliran darah. Namun, perlu
dicatat bahwa gigitan kutu seringkali tidak menyebabkan penyakit Lyme. Bakteri penyebab
penyakit Lyme adalah bakteri Borrelia burgdoferi, yaitu bakteri dari
golongan Spirochetes, dan disebarkan
secara luas oleh kutu Ixodes scapularis. Borrelia burgdorferi
adalah organisme yang berbentuk spiral, dengan panjang 11-39 μm dan lebar 0,2
μm. Jarak antara belokan bervariasi dari 2 μm sampai 4 μm, dengan diameter 0.33
μm. Borrelia burgdorferi mudah diwarnai dengan pewarnaan asam dan aniline dan
melalui impregnasi perak. Organisme ini mempunyai berbagai nomor (7-11)
endoflagella dan sangat mudah bergerak. Bentuk bakteri biasanya terbentuk oleh
lapisan peptidoglikan pada dinding selnya.
Penyakit Lyme adalah hasil dari sebuah
interaksi kompleks antara sel silinder dan periplasmik flagella bagian
dalam. Spirochetes tidak diklasifikasikan baik Gram-positif
atau Gram-negatif. Ketika Borrelia burgdorferi diwarnai, sel
yang diwarna menunjukkan gram negatif yang lemah dan gagal ketika dicelupkan
safranin pada langkah terakhir. Borrelia, seperti pada
kebanyakan spirochetes, memiliki outer membran yang berisi
lipopolisakarida sebagai substansinya, sebuah inner membrane, dan sebuah
penghubung periplasmic yang mana berisi lapisan peptidoglikan. Oleh karena itu,
dia termasuk tipe dinding sel gram negative. Borrelia burgdorferi tumbuh
optimal pada temperatur 32oC, pada
lingkungan microaerobic. Waktu generasinya optimal pada 12-24 jam. Tumbuh pada
medium BSK (BSK mengeras, dengan 1.3% agar). Outer membrane pada Borrelia
burgdorferi dikomposisi dengan variasi yang unik pada permukaan
proteins (Osp) yang dikarakteristik (Osp A through OspF). Kromosom Borrelia
burgdorferi juga lurus dan kebanyakan ukurannya 1100 kb. Bakteri Borrelia Burgdorferi
masuk ke kulit melalui gigitan kutu. Setelah 3-32 hari, bakteri keluar dari
kulit dan menyebar melalui getah bening atau darah ke kulit lainnya atau ke
organ lain. Bakteri ini melepaskan racun ke dalam darah sehingga gejala
lanjut menjadi lebih jelas. Itu bisa menjadi sakit terkait saraf di sendi dan
gejala seperti flu. Selama penyakit berlangsung, beberapa pasien dapat muncul
gejala-gejala neurologis yang kompleks, seperti kehilangan memori. Pasien
mengeluh kelelahan dan insomnia, mati rasa, penyimpangan irama jantung,
gangguan penglihatan, dan meningitis. Jika tidak diobati, penyakit Lyme dapat
menyebabkan hilangnya mobilitas dan masalah neurologis yang parah.
Di Amerika Serikat, sebagian besar kasus
penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorfeii senus Lato. Bakteri
ini dibawa oleh kutu dammini ixodes yang tumbuh di hutan dan padang rumput.
Mereka biasanya tinggal di domba, kuda, tikus dan rusa dan sekarang mereka
menyerang manusia, kucing dan anjing. Di Eropa, penyakit ini disebabkan oleh
Borrelia afzelii dan Borrelia garinii. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa
distribusi penyakit ini sangat luas dan ditransmisikan ke manusia via
golongan Borrelia dan berbagai jenis kutu yang berbeda
spesiesnya, tergantung pada wilayah masing-masing. Tidak semua kutu
mengakibatkan penyakit ini dan tidak semua kutu yang mengakibatkan penyakit
Lyme akan menularkannya kepada Anda bila tergigit. Biasanya, seekor kutu harus
berada di kulit selama 24 sampai 48 jam agar bisa memindahkan organisme yang
menyebabkan penyakit Lme itu. Sebaiknya Anda memeriksa diri setiap hari bila
Anda berada di tempat yang mungkin didiami kutu. Jika Anda mengambil kutu ini
dari kulit Anda (dengan menggunakan petunjuk berikut), Anda disarankan
mengawetkannya di botol kecil berisi alkohol, sehingga bila infeksi yang
mencurigakan berkembang, kutu itu bisa diteliti terhadap kemungkinan membawa
penyakit lyme. Anda tidak perlu menemui dokter kecuali menderita bengkak atau
merah-merah di sekitar gigitan (tanda infeksi), gatal-gatal berbentuk lingkaran
(biasanya gejala penyakit Lyme), demam, atau gatal-gatal pada kulit.
C.
Gejala Penyakit Lyme
Gejala penyakit Lyme sangat bervariasi pada
tiap kasus, tergantung pada tahap perkembangan dari penyakit tersebut. Secara
garis besar penyakit ini berkembang melalui tiga tahapan, yaitu infeksi awal,
diseminasi, dan tahap akhir secara persisten. Gejala khas penyakit Lyme adalah
sakit kepala, kelelahan dan ruam melingkar di dekat daerah yang digigit kutu
yang bisa mencapai diameter 15 cm setelah 1-2 minggu setelah gigitan kutu. Pada
75 persen kasus penyakit Lyme, ditemukan adanya bintik merah yang lebar pada
daerah sekitar tempat kutu mengigit manusia yang disebut erythema migrans. Saat gejala
awal timbul, penyakit ini dapat diatasi dengan tetrasiklin atau penisilin, namun apabila tidak
diobati maka penyakit akan akan berkembang ke tingkat kronis yang dimulai
beberapa minggu atau bulan setelah digigit kutu. Penyakit Lyme kronis ditandai
dengan artritis dan gangguan
neurologis.
Gejala mulai secara bertahap setelah gigitan
kutu. Gejala dimulai dari tempat tubuh di mana kutu menggigit seseorang. Itu
adalah bagian tubuh dari mana bakteri masuk ke dalam tubuh. Ruam kemerahan
mulai muncul di bagian tubuh. Setelah itu mulai mempengaruhi sendi, jantung dan
sistem saraf korbannya.
Secara medis, gejala yang diperlihatkan oleh
penyakit Lyme dibedakan dalam 3 tahap yaitu:
- Tahap awal penyakit yang ditandai dengan peradangan di kulit
sekitar gigitan,
- Tahap diseminasi penyakit, yaitu gejala yang ditunjukkan karena
penyakit Lyme telah menyebar ke hati dan sistem saraf,
- Tahap kronis, yaitu gejala yang ditunjukkan karena telah terjadi
kerusakan saraf motorik dan sensorik yang mengakibatkan radang otak
(meningitis) serta radang sendi (arthritis).
Berikut ini gejala-gejala yang ditunjukkan
oleh seseorang yang mengidap penyakit Lyme dalam setiap tahapannya, yaitu:
a)
Tahap awal penyakit Lyme
Ini adalah tahap pertama dari penyakit Lyme.
Pengaruh penyakit Lyme muncul pada kulit korbannya dengan peradangan kulit.
Meskipun gejala-gejala pada tahap pertama ini hilang timbul, tetapi rasa tidak
enak badan dan kelelahan bisa menetap selama berminggu-minggu. Oleh dari itu,
seseorang yang mendapati gejala-gejala penyakit Lyme pada tahap awal hendaknya
cepat berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan sebelum penyakit menyebar
ke hati dan persendian. Penyakit Lyme memiliki peluang sembuh total jika penderita
segera mendapatkan penanganan 1-2 minggu setelah terjangkit penyakit ini. Gejala
pertama penyakit Lyme umumnya berupa ruam kulit (yang dikenal sebagai erythema migrans, atau
EM) yang bermula sebagai bintik kecil berwarna merah. Selama jangka waktu beberapa
hari atau minggu, bintik kecil tersebut melebar menjadi ruam yang berbentuk
bulat, segitiga, atau lonjong seukuran uang logam kecil atau mungkin meluas
hingga seluruh punggung. Demam, sakit kepala, leher kaku, badan pegal-pegal,
dan lesu sering menyertai timbulnya ruam tersebut. Jika tidak dirawat dengan
segera, lebih dari setengah korbannya menderita serangan berupa
persendian-persendian yang membengkak dan sangat menyakitkan, yang mungkin
berakhir hingga berbulan-bulan kemudian. Hingga 20 persen dari pasien yang
tidak dirawat berakhir dengan artritis yang kronis. Walaupun tidak begitu
sering, penyakit itu juga dapat mempengaruhi sistem saraf dan mengakibatkan
masalah jantung.
Berikut ini gejala yang ditunjukkan pada tahap
awal penyakit Lyme, yaitu:
- Mengalami sejumlah gejala mirip dengan flu (sakit kepala,
kelelahan, demam, lemah, sakit kepala, leher terasa kaku, lesu, pegal-pegal)
yang disertai dengan ruam atau tanpa ruam.
- Timbul ruam di kulit yang timbul pada bekas gigitan kutu, yang
mana ruam ini bisa berkembang dari satu bagian tubuh ke bagian lainnya
(Sebanyak 75% penderita penyakit Lyme akan menunjukkan tanda awal berupa ruam).
Ruam melingkar ini disebut sebagai, ‘Migrans Eritema,’ yang mempengaruhi
sekitar 70-80 persen orang yang terinfeksi setelah selang waktu 3-30 hari. Ruam
muncul di sekitar area gigitan kutu. Selama jangka waktu beberapa hari atau
minggu, bintik kecil tersebut melebar menjadi ruam yang berbentuk bulat,
segitiga, atau lonjong seukuran uang logam kecil atau mungkin meluas hingga
seluruh punggung. Biasanya ada titik sentral yang berwarna merah terang dan
kemudian melingkar cincin di sekitarnya yang memberikan penampilan tertentu.
Walaupun ruam ini tidak menyakitkan dan tidak gatal, biasanya akan terasa
hangat jika disentuh. Ruam ini cukup jelas pada kulit berwarna terang. Namun,
pada kulit berwarna gelap, ruam sering terlihat seperti memar. Sebuah hal
menarik dari ruam adalah bahwa pusat ruam mungkin seperti tumbuh lebih besar,
sehingga menyerupai sasaran. Orang yang terkena mungkin terus mengembangkan
ruam tambahan pada tubuh mereka. Ruam biasanya timbul di daerah paha, bokong,
dan daerah yang tertutup celana pendek atau ketiak. Ruam bisa melebar hingga
mencapai diameter 15 cm (Hampir 50% penderita memiliki bintik yang lebih kecil
setelah timbulnya bintik lebar ini).
- Mengalami nyeri sendi dan otot.
- Mengalami nyeri punggung, mual dan muntah, nyeri tenggorokan.
- Pembengkakan kelenjar getah bening dan pembesaran limpa.
b)
Tahap Diseminasi Penyakit Lyme
Ini adalah tahap kedua dari penyakit Lyme di
mana bakteri ini menyerang sistem saraf dan jantung dari korbannya yang
meliputi meningitis palsi. Tahap ini bisa berlangsung mulai dari satu hingga
empat bulan. Jika gejala ini tidak segera diobati akan merusak sistem tubuh
lainnya seperti kulit, saraf, persendian, dan jantung.
Berikut ini gejala yang ditunjukkan pada tahap
diseminasi penyakit Lyme, yaitu:
- Infeksi selaput otak (meningitis) yang menyebabkan kaku kuduk,
sakit kepala, peradangan saraf wajah dan kelumpuhan separuh wajah.
- Gejala sensitivitas terhadap cahaya.
- Sakit kepala dan kekakuan leher.
- Gangguan tidur.
- Kehilangan memori.
- Perubahan mood.
- Gangguan neurologis seperti kelumpuhan, kelemahan pada beberapa
bagian anggota badan, serta dapat terjadi kerusakan jantung.
- Mudah lelah.
- Penyebaran ruam kulit bertambah luas.
- Mati rasa.
- Penurunan daya ingat.
- Perubahan detak jantung.
c)
Tahap Kronis Penyakit Lyme
Tahap terakhir atau tahap akhir dari penyakit
Lyme adalah bahwa hal itu dimulai dengan kerusakan saraf sensor dan juga dapat
menyebabkan radang sendi yang berhubungan dengan sendi. Setelah beberapa bulan
atau lebih dan tidak ada penanganan medis, maka penderita dapat mengalami
kerusakan saraf, persendian, dan otak. Tahap ini adalah tahap yang paling
paling parah.
Berikut ini gejala yang ditunjukkan pada tahap
kronis penyakit Lyme, yaitu:
- Terjadi pembengkakan dan nyeri pada beberapa sendi yang
besar (Artritis), terutama sendi lutut, yang terjadi secara berulang selama
beberapa tahun. Lutut yang terkena biasanya bengkak, terasa panas jika disentuh
dan kadang-kadang tampak merah. Di balik lutut bisa terbentuk kista dan bisa
pecah sehingga rasa sakit akan menghebat secara tiba-tiba.
- Kerusakan saraf dan otak.
- Gangguan penglihatan, kejang, dan kelumpuhan wajah.
- Penyimpangan dalam memori. Hilang ingatan. Sulit berkonsentrasi.
Penurunan daya ingat.
- Perubahan suasana hati atau kebiasaan tidur.
- Mati rasa pada bagian tangan, kaki dan punggung.
- Rasa lelah yang semakin parah.
- Perubahan suasana hati.
- Gangguan bicara.
- Radang mata.
- Kelelahan kronis.
- Kelemahan pada kaki.
- Masalah kandung kemih.
- Pusing dan sakit punggung.
Penyakit Lyme bisa menimbulkan kerusakan yang
serius, berikut ini adalah kerusakan yang diakibatkan oleh penyakit Lyme pada
tubuh, yaitu:
- SIstem
saraf otak
Penyakit Lyme dapat mempengaruhi sistem saraf,
menyebabkan gejala seperti: Kaku leher dan sakit kepala parah (meningitis),
kelumpuhan sementara pada otot wajah (Bell palsy), mati rasa, nyeri, atau
kelemahan pada anggota gerak, menyulitkan gerakan otot. Perubahan yang lebih
halus seperti kehilangan memori, kesulitan berkonsentrasi, dan perubahan
suasana hati atau kebiasaan tidur juga telah dikaitkan dengan penyakit Lyme. Masalah
sistem saraf biasanya mengembangkan beberapa minggu, bulan, atau bahkan tahun
setelah infeksi diobati. Gejala ini sering berlangsung selama beberapa minggu
atau bulan dan dapat kembali. Jika Anda memiliki gejala neorologis, penyedia
layanan kesehatan Anda akan mungkin memperlakukan Anda dengan antibiotik
ceftriaxone yang diberikan intravena sekali sehari selama satu bulan atau
kurang. Kebanyakan orang pulih sepenuhnya.
- Jantung
Kurang dari 1 dari 10 orang dengan penyakit
Lyme mengembangkan masalah jantung, seperti detak jantung tidak teratur, yang
dapat dimulai dengan pusing atau sesak napas. Gejala-gejala ini jarang
berlangsung lebih dari beberapa hari atau minggu. Masalah jantung seperti ini
biasanya muncul beberapa minggu setelah infeksi.
- Pernafasan
Korban penyakit Lyme merasakan masalah dalam pernapasan dan juga dapat menyebabkan pneumonia.
Korban penyakit Lyme merasakan masalah dalam pernapasan dan juga dapat menyebabkan pneumonia.
- Kulit
Kemerahan, ruam dan kemerahan di kalangan
dapat dilihat, lapisan luar yang lebih gelap dan kadang-kadang dalam cahaya
berwarna atau tidak berwarna. Erythema migrans sering disertai dengan gejala
seperti demam, sakit kepala kelelahan leher kaku, nyeri tubuh, dan. Meskipun
gejala seperti flu mungkin mirip dengan infeksi virus yang umum, gejala
penyakit Lyme cenderung bertahan atau mungkin datang dan pergi.
- Arthritis
Setelah beberapa bulan B. infeksi burgdorferi, sedikit
lebih dari separuh orang tidak diobati dengan antibiotik mengembangkan serangan
berulang dari nyeri sendi dan bengkak yang berlangsung beberapa hari hingga
beberapa bulan. Arthritis dapat beralih dari satu sendi yang lain. Lutut adalah
yang paling sering terkena.
Jika Anda memiliki Lyme arthritis, penyedia
layanan kesehatan Anda mungkin memperlakukan Anda dengan antibiotik oral. Jika
Anda arthritis parah, Anda mungkin diberikan ceftriaxone atau penisilin
intravena (melalui vena). Untuk meringankan ketidaknyamanan dan lebih lanjut
penyembuhan, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin juga memberikan
obat-obatan anti-kobaran, menarik cairan dari sendi yang terpengaruh Anda, atau
pembedahan menghapus lapisan meradang persendian. Pada umumnya, Lyme arthritis
akan pergi dalam beberapa minggu atau bulan setelah perawatan antibiotik. Dalam
beberapa, namun, dapat mengambil tahun hilang sama sekali. Beberapa orang
dengan penyakit Lyme yang tidak diobati selama beberapa tahun mungkin sembuh
dari arthritis mereka dengan perawatan antibiotik yang tepat. Jika penyakit
telah berlangsung cukup lama, bagaimanapun, itu mungkin secara permanen merusak
struktur sendi. Sekitar 10 sampai 20 persen orang yang tidak diobati akan terus
mengembangkan arthritis kronis (jangka panjang).
D. Diagnose Penyakit Lyme
Para dokter mengatakan
bahwa gejala-gejala yang ditunjukkan oleh penderita penyakit Lyme adalah hasil
dari respon autoimun di mana sistem kekebalan tubuh terus merespon, meskipun
sudah tidak ada lagi infeksi, maka dari itu tidak semua orang yang terkena penyakit
Lyme menunjukkan gejala yang sama. Karena gejala yang begitu banyak, maka
diagnosis penyakit ini seringkali menyebabkan tantangan yang tinggi dalam
pengobatannya.
Penyakit Lyme sulit
didiagnosis karena gejala awalnya yang seperti flu mirip dengan gejala infeksi
lainnya, misalnya penyakit Sipilis (hanya saja, penyakit Lyme ditularkan oleh
gigitan kutu, bukan karena hubungan seksual) sehingga diagnosa yang tepat
sangat diperlukan supaya pasien penderita mendapatkan penanganan yang tepat.
Lagi pula, 1 dari setiap 4 orang yang terinfeksi penyakit Lyme tidak disertai
ruam—satu-satunya ciri yang unik dari penyakit Lyme—dan banyak pasien tidak
dapat mengingat apakah mereka pernah digigit kutu karena biasanya gigitan kutu
tidak berasa nyeri.
Bakteri penyebab penyakit
Lyme, yaitu bakteri Borrelia Burgdorferi, sangat sulit dibiakkan di
laboratorium dan tidak ada pemeriksaan yang dapat diandalkan untuk mendiagnosis
penyakit Lyme, maka dari itu, diagnosis biasanya didasarkan pada riwayat
gigitan kutu (waktu tahun, sejarah gigitan kutu), gejala-gejala yang dialami
pasien tersebut secara saksama untuk menghapus kemungkinan penyakit-penyakit
lain yang dapat menimbulkan gejala-gejala yang sama, dan kemudian ditambah
hasil dari beberapa pemeriksaan laboratorium yang dilakukan.
Dokter yang memeriksa
juga bisa menanyakan apakah gejala pertama kali muncul selama bulan-bulan musim
panas (di negara di luar Indonesia) ketika gigitan kutu yang paling mungkin
terjadi atau apakah seseorang berada di wilayah di mana penyakit Lyme adalah
umum untuk terjadi. Tes darah dilakukan untuk memastikan apakah pasien
benar-benar terkena penyakit Lyme atau tidak, walaupun cukup sulit dilakukan
karena tes antibodi darah yang tersedia hingga saat ini tidak dapat diandalkan.
Dipilih tes darah karena sangat sulit untuk menemukan adanya bakteri ini di
dalam jaringan tubuh.
Beberapa tes darah
yang dilakukan tidak dapat memberi tahu apakah penyerang itu adalah bakteri
penyakit Lyme. Jadi hasil tes dari seorang pasien mungkin terbukti positif
untuk penyakit Lyme walaupun, kenyataannya, gejalanya berasal dari infeksi
bakteri lain.
Walaupun begitu,
seseorang perlu memeriksakan dirinya dengan seksama dan menjalani tes yang
diperlukan karena jika penyakit ini didiagnosis pada gejala tahap awal,
sebagian besar orang dapat dirawat dengan sukses dengan antibiotik. Semakin
dini perawatan diberikan, semakin cepat dan semakin menyeluruh penyembuhannya.
Selama beberapa bulan setelah perawatan itu, pasien mungkin terus merasa lesu
dan nyeri, tetapi gejala ini akan berkurang tanpa dibutuhkan lebih banyak
terapi antibiotik. Bagaimanapun, tidak ada jaminan bahwa seseorang yang pernah
menderita penyakit Lyme tidak akan terinfeksi lagi di masa depan.
E. Tes
untuk mengetahui penyakit Lyme
Berikut ini tahapan tes untuk mengetahui
apakah seseorang terkena penyakit Lyme atau tidak, yaitu:
- Tahap pertama yaitu menggunakan sebuah tes ELISA (imunoasai enzim) atau IFA
(antibodi fluoresensi tidak langsung). Tes ini dirancang sangat sensitif dengan
arti bahwa hampir setiap orang dengan penyakit Lyme, dan beberapa orang tidak
mempunyai penyakit Lyme ini akan tes positif. Jika ELISA atau IFA negatif,
adalah sangat tidak serupa dengan orang yang mempunyai penyakit Lyme ini, dan
dianjurkan untuk tidak tes lebih lanjut. Jika ELISA atau IFA adalah positif
atau tak tentu (kadang-kadang disebut samar) tahap kedua akan ditunjukkan untuk
konfirmasi pada hasil.
- Tahap kedua yang menggunakan sebuah tes Imonublot (Western blot). Cocok
digunakan karena tes ini dirancang secara khusus dengan maksud bahwa biasanya
akan positif hanya jika seseorang benar-benar terinfeksi. Jika tes Imunoblot
adalah negatif, itu memberi kesan bahwa tes pertama positif yang salah, yang
mana dapat terjadi untuk beberapa alasan. Suatu waktu ada dua tipe pada western
blot yang ditunjukan “IgM” and “IgG”. Pasien yang positif oleh “IgM” tetapi
tidak “IgG” akan tes ulang selama beberapa kemudian jika mereka tetap sakit.
Jika mereka masih positif hanya oleh IgM dan masih sakit berkepanjangan selama
satu bulan, ini adalah seperti sebuah positif yang sumbang.
F.
Pencegahan Penyakit
Lyme
Saat ini, cara terbaik
untuk menghindari penyakit Lyme adalah dengan menghindari infeksi gigitan kutu
penyebab penyakit ini. Meskipun umumnya bahkan di daerah yang sangat penuh dengan
kutu, kemungkinan terjangkit penyakit Lyme yang melumpuhkan adalah
kecil. Namun, mengambil tindakan pencegahan yang sederhana demikian akan
membuat kemungkinan yang kecil tersebut menjadi bahkan lebih kecil lagi. Apakah
usaha pencegahan demikian sepadan dengan kesulitan yang ditimbulkan? Silakan
tanya salah seorang penderita penyakit Lyme.
Pengobatan terbaik
untuk penyakit Lyme adalah pencegahan, maka dari itu, berikut ini beberapa
bentuk pencegahan untuk menghindari gigitan kutu penyebab penyakit Lyme, antara
lain adalah:
- Segera ke dokter jika merasakan gejala awal penyakit Lyme dan
sebelumnya beraktivitas di alam bebas/hutan.
- Selalu mengenakan alas kaki ketika berjalan kaki di atas tanah.
- Tidak duduk di tanah dalam jangka waktu yang lama.
- Menggunakan pakaian terang supaya kutu bisa terlihat jika
menempel.
- Jangan terlalu bersemangat menerobos semak-semak. Karena di
semak-semak yang rimbun lebih banyak kemungkinan serangan kutu.
- Segera mandi setelah beraktivitas luar ruangan untuk
meminimalkan kutu menempel dan menggigit.
- Menyemprotkan zat pengusir serangga yang disemprotkan pada
pakaian dan kulit, tetapi bahan itu dapat menyebabkan efek sampingan yang
serius khususnya bagi anak-anak dan berpotensi menyebabkan keguguran untuk ibu
hamil sehingga kurang dianjurkan untuk pemakaian dengan frekuensi sering.
- Ketika menghilangkan kutu, gunakan pinset dan dengan hati-hati
menarik kutu di bagian kepala atau mulut dan tarik keluar. Hilangkan kutu dari
seluruh wilayah yang digigit. Buang kutu dan berikan antiseptik untuk gigitan
kutu.
- Menghindari memakai warna-warna cerah dan aroma parfum dan
deodoran yang kuat karena hal ini menarik kutu datang.
- Menggunakan semprotan pengusir kutu pada bagian kulit yang
terpapar.
- Menggunakan semprotan kutu atau lilin sebelum duduk.
- Menghindari meninggalkan minuman dan makanan manis dalam keadaan
terbuka.
- Menghindari daerah yang ada air tergenang.
- Menghindari menyusuri area yang mempunyai rumput tinggi atau
semak semak.
- Memakai pakaian panjang, celana panjang, sepatu, kaos kaki, topi,
dan menyelipkan celana Anda ke dalam kaus kaki.
- Segera setelah Anda berada di dalam rumah, periksa diri Anda dan
anak-anak Anda dari kutu, terutama di bagian-bagian tubuh yang ditumbuhi
rambut. Lakukanlah hal ini dengan saksama karena kutu-kutu yang belum dewasa
hanyalah sebesar titik yang berada di akhir kalimat ini dan Anda dapat dengan
mudah mengiranya setitik kotoran.
- Jika Anda memiliki hewan piaraan, periksa sebelum hewan tersebut
masuk ke dalam rumah— mereka juga dapat dihinggapi penyakit Lyme.
- Periksakan selalu anak dan hewan peliharaan apakah terdapat kutu
atau tidak, serta rajin mencuci kulit, kepala dan baju setelah bepergian untuk
mencegah gigitan kutu dan transmisi penyakit lainnya.
G.
Pengobatan Penyakit
Lyme
Sejumlah penelitian tentang pengobatan
penyakit Lyme yang didanai oleh National Institutes of Health (NIH),
menunjukkan bahwa orang dapat disembuhkan selama minggu periode beberapa waktu
dengan mengambil antibiotik oral. Amoksisilin, Doxycycline, dan Cefuoxime
axetil adalah salah satu antibiotik yang lebih umum digunakan dalam pengobatan
penyakit Lyme. Beberapa pasien yang memiliki penyakit jantung atau neurologis
baik mungkin perlu perawatan intravena dengan antibiotika seperti penisilin
atau Cetriaxone.
Beberapa antibiotik dapat mempengaruhi janin,
dan tidak digunakan dalam pengobatan penyakit Lyme pada ibu hamil karena hal
ini. Ada penelitian yang dilakukan dalam kaitannya dengan wanita yang memiliki
penyakit Lyme yang juga hamil, hasil yang menunjukkan bahwa tidak ada efek
negatif pada janin jika ibu telah menerima pengobatan dengan antibiotik
tertentu. Itu selalu ide yang baik untuk mendiskusikan masalah dengan pekerja
kesehatan Anda sebelum perawatan.
Meskipun semua
stadium penyakit Lyme memberikan respon terhadap pemberian antibiotik, tetapi
pengobatan pada stadium awal adalah yang terbaik untuk membantu mencegah
berbagai komplikasi. Antibiotik seperti tetrasiklin, doksisiklin, amoksisilin,
penisilin atau eritromisin bisa diberikan per-oral (melalui mulut) selama
stadium awal penyakit, yaitu menghilangkan gejala-gejala dini dan mempercepat
penyembuhan lesi kulit. Tetrasiklin mungkin lebih efektif daripada penisilin
untuk pencegahan manifestasi lanjut. Antibiotik juga membantu mengurangi
artritis, meskipun diperlukan pengobatan selama lebih dari 3 minggu. Artritis
yang telah terjadi seringkali memberi respon terhadap dosis yang tinggi dari
penisilin. Untuk mengurangi sakit pada persendian yang bengkak bisa diberikan
aspirin atau obat-obat anti peradangan non-steroid. Cairan yang terkumpul di
sendi bisa didrainase (dibuang) dan penderita bisa dibantu dengan tongkat
penyangga.
Pada kasus-kasus yang susah disembuhkan,
seftriakson lebih efektif. Hampir 50% pasien yang diobati dengan tetrasiklin
atau penisilin secara dini pada perjalanan penyakit Lyme mengalami komplikasi
minor yang lebih lambat (sakit kepala, nyeri sendi, dll). Artritis Lyme
berlangsung lama dapat diobati dengan doksisiklin atau amoksisiklin ditambah
probenesid selama 30 hari.
Pasien yang diobati dengan antibiotik pada
stadium awal infeksi biasanya sembuh dengan cepat dan secara menyeluruh.
Pemberian secara intravena (melalui pembuluh darah) dilakukan terhadap
penderita stadium lanjut, penyakit yang berat atau menetap.
Sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot dan
sendi dapat berlanjut selama berbulan-bulan setelah menyelesaikan antibiotik.
Kerusakan neurologis mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk pergi, seperti
sistem saraf melahirkan kembali hanya satu atau dua milimeter setiap hari. Ini
tidak berarti bahwa Anda membutuhkan lebih banyak antibiotik. Tubuh Anda hanya
perlu lebih banyak waktu untuk menyembuhkan. Jika antibiotik tidak membantu
Anda gejala sama sekali, Anda dan dokter Anda harus mempertimbangkan bahwa
penyakit Lyme mungkin bukan penyebab gejala Anda dan mencari kemungkinan
penyebab lain.
Meskipun semua stadium penyakit Lyme
memberikan respon terhadap pemberian antibiotik, tetapi pengobatan pada stadium
awal adalah yang terbaik untuk membantu mencegah berbagai komplikasi. Ketika
penyakit Lyme terjadi pada anak-anak muda dari 9 tahun, atau pada wanita hamil
atau menyusui, mereka biasanya diperlakukan dengan amoxicillin, cefuroxime
axetil, atau penisilin karena doxycycline dapat noda gigi permanen yang
berkembang di anak-anak atau bayi yang belum lahir. Jika Anda tidak memiliki
gangguan pada saraf pusat atau jantung, kemungkinan besar dokter akan
memberikan antibiotik kepada Anda. Namun, jika Anda memiliki gangguan tersebut,
dokter akan menyarankan Anda untuk mengikuti terapi penyembuhan. Schutzer
menekankan, bahwa pengobatan sangat tergantung pada jenis kasus yang Anda
derita.
Banyak pasien yang mempunyai penyakit Lyme
menggambarkan sakit kepala, kelelahan, dan sakit sendi yang dapat berlangsung
selama berbulan-bulan setelah perawatan. Masalah-masalah ini umumnya pergi
tanpa perawatan tambahan, tapi sangat lambat. Jika dalam waktu dua sampai empat
minggu setelah mengalami gejala awal pasien langsung diobati, maka orang
tersebut bisa sembuh secara total. Jika tidak dirawat dengan segera, lebih dari
setengah korbannya menderita serangan berupa persendian-persendian yang
membengkak dan sangat menyakitkan, yang mungkin berakhir hingga berbulan-bulan
kemudian. Dalam tahapan penyembuhannya, penyakit Lyme memiliki peluang terbesar
untuk disembuhkan jika penyakit masih berada di tahap awal penyebarannya di
dalam tubuh penderita. Jika beberapa bulan berlalu tanpa pengobatan untuk orang
yang terinfeksi dengan penyakit Lyme, sekitar enam puluh persen dari mereka
yang terinfeksi akan mengalami sakit parah dan bengkak, serta serangan sporadis
arthritis pada sendi besar, terutama lutut mereka. Diobati selama
berbulan-bulan sampai bertahun-tahun, lima persen pasien penyakit Lyme mungkin
mengalami masalah neurologis kronis termasuk kesemutan atau mati rasa di tangan
atau kaki mereka. Mereka juga mungkin memiliki masalah dengan konsentrasi,
memori, atau dengan rasa nyeri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penyakit lyme (Lyme
Deases) merupakan salah satu jenis penyakit menular pada
manusia dan hewan dengan perantara (vektor)
berupa
kutu. Penyakit ini diberi nama
Lyme dari kata Old Lyme, suatu kota di Connecticut dimana
kasus ini pertama kali ditemukan. Penyakit
ini disebabkan oleh Borrelia burgdoferi,
bakteri dari golongan Spirochetes,
dan disebarkan secara luas oleh kutu Ixodes scapularis. Kutu
tersebut umumnya menghisap darah burung, hewan peliharaan, hewan liar, dan juga
manusia. Penyakit Lyme (Lyme disease) adalah salah satu jenis
penyakit peradangan akut yang ditandai oleh ruam di kulit, peradangan sendi,
dan gejala yang menyerupai flu dengan perantara (vektor) berupa kutu. Walaupun kutu ini
sangat kecil, hanya sebesar titik saja yang ada di akhir kalimat ini, tapi
jangan kata akibatnya jika dia menggigit manusia dan menginfeksi kita, biaya
pengobatannya bisa membuat dempet langsung mendadak kering. Ingin tau bagaimana
mencegahnya? Mari simak artikel ini baik-baik.
B.
Saran
Demikian makalah yang telah saya susun, saya
menyadari masih terdapat beberapa kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami
sebagai penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat manambah pengetahuan serta
lebih bisa memahami pokok bahasan, bagi para pembacanya dan khususnya bagi saya
sebagai penyusun.
0 komentar:
Posting Komentar